Teori Subnetting IP Address


Apa IP Address itu...??

Sebelum itu, pasti kita harus tahu apa itu IP Address. Apa sih IP Address itu..? IP address adalah suatu alamat atau id yang berupa 32 bit angka biner yg bersifat unik, id atau alamat ini digunakan sebagai Id perangkat komputer (workshop,router,switch,etc..) dan untuk berkomunikasi dalam suatu jaringan komputer dengan berdasarkan protokol internet. IP address mempunyai Network ID dan Host ID.
Class IP Address

IP Address dibagi menjadi lima yaitu IP Kelas A – IP Kelas E. IP Address yang dipakai secara umum ada 3 buah yaitu IP kelas A-C, sedangkan IP kelas D & E hanya dipakai untuk kebutuhan khusus saja. Itu hanya untuk memudahkan pendistribusian IP Address untuk seluruh dunia.


1. IP Address Class A

IP ini diberikan untuk jaringan yang berukuran sangat besar. Range IP ini adalah 1.xxx.xxx.xx – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16 juta host pada tiap network kelas A. Pada IP kelas A Net ID nya adalah 8 bit pertama atau oktet pertama, sedangkan host id nya adalah 24 bit lainnya atau 3 oktet lainnya. Contoh : jika IP nya adalah 112.8.4.12 maka Net ID nya adalah 112 dan host ID nya adalah 8.4.12. Sehingga IP tsb berarti host nomor 8.4.12 yang berada pada network 112.

2. IP Address Class B

IP ini diberikan untuk jaringan yang berukuran sedang dan besar. Range IP ini = 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx . Terdapat 65 ribu host pada tiap-tiap network kelas B. Net ID nya adalah 16 bit pertama dan host ID nya adalah 16 bit terakhir. Contoh : Jika Ip nya 180.8.4.12 maka Net ID nya adalah 180.8 dan Host ID nya adalah 4.12. Jadi ip tsb adalah host nomor 4.12 yg berada pada network 180.8.

3. IP Address Class C

IP ini dialokasikan untuk jaringan yang berukuran kecil atau LAN. Range IP ini = 192.0.0.xxx – 223.255.255.xxx . Terdapat 254 ip address pada tiap network kelas C. Net ID nya adalah 32 bit pertama dan Host ID nya 8 bit terakhir. Contoh : Jika Ip nya 192.168.1.12 maka Net ID nya adalah 192.168.1 dan Host ID nya adalah 12. Maka IP tsb adalah host nomor 12 yg berada pada jaringan 192.168.1 .
Teori Subnetting

Pada hakekatnya semua tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan ip address secara umum adalah 192.168..1.1 namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.1/24 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992oleh IEFT.

Lebih jelasnya liat tabel nih…
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19

Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Subnetting IP Class C

Pada IP Class C blok subnetnya /25 sampai /30. Jika IP address nya adalah 192.168.1.0/26 maka seperti apa subnetting yang terjadi ?

Analisa : 192.168.1.0 berarti ip ini berada pada kelas C dgn Subnet Mask /26 maka 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)…

Penyelesaian :

1. Jumlah Subnet : 2.x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Jadi Jumlah Subnet adalah 2.2 = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2.y – 2, dimana y adalah adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2.6 – 2 = 62 host

3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka setelah host terakhir atau 1 angka sebelum subnet selanjutnya.

Jika subnet 192.168.1.0 maka host pertama adalah 192.168.1.1 dst dan broadcast-nya adalah 192.168.1.63.
Subnetting IP Class B

Pada IP class B blok subnetnya dari /17 sampai /30 dan berdasarkan oktetnya yaitu oktet ke-3 berbeda dg Ip Class C yang memainkan oktet ke-4. Contoh : Subnetting Network Address 170.16.0.0/18.

Analisa : 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penyelesaian :

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah anyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host

3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcastnya yang valid? Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka setelah host terakhir atau 1 angka sebelum subnet selanjutnya.J

jika subnet 170.16.0.0 maka host pertama adalah 170.16.0.1 dst dan broadcast-nya adalah 170.16.0.63.
Subnetting IP Class A

Pada dasar konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30. Contoh : Subnetting pada network address 10.0.0.0/16.

Penyelesaian :

1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 3 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 28 = 256 subnet.

2. Jumlah Host/Subnet = 2y – 2, dimana y adalah anyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 216 – 2 = 65.534 host

3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi total subnetnya adalah 0, 1, 2, 3. 4,etc.

4. Alamat Host dan Broadcast yang valid.

Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

No Response to " "

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes